Sepi memang tak akan pernah bisa sederhana. Kerap membuatmu meradang, dan selalu mempecundangimu dengan cara seperti itu.
Sulit memang jika Tuhan sudah punya keinginan, Dia tak pernah bisa bersabar. Dan sukan bagimu untuk menang, saat kau berurusan dengan takdir, karena takdir sama sekali tak bisa menunggu. Kau hanya bisa duduk manis menerimanya, dipaksa merasakannya, dan kau sangat sadar, kalau kau tak mampu mengubah apapun di dalamnya. Takdir hanya bisa memberimu pesan, bahwa dunia bukanlah tempat, dimana semua keinginan bisa terwujud.
Inilah Tuhan, sang maha pengasih lagi maha penyayang, tapi di satu sisi, dia terbukti maha kuat. Saking kuatnya, hanya dalam hitungan detik dia bisa membuatmu tersungkur, jatuh kedalam jurang kepedihan, mencabik sedikit demi sedikit dinding jiwaku, yang semakin lama semakin terlihat ringkih.
Melanjutkan hidup, tentu saja. Karena memang hidup pasti akan berlanjut dengan sendirinya. Hanya saja hidup ini tak cukup hanya sekedar dilanjutkan, tapi juga patut dirayakan. Dan kepergianmu, membuat segalanya menjadi sulit, dan kerap kali membuatku bertanya, bagaimana caranya merayakan hidup, saat kau berada di titik ini, titik dimana Tuhan telah membuat kita bermandi jarak, berpeluh sepi dan terus terbenam dalam kosong.
No comments:
Post a Comment